Foto-foto Mantan Pacar yang Dilenyapkan
Sunday, January 08, 2017
Sekarang mudah sekali kalau mau tahu
status hubungan seseorang. Buka saja media sosialnya. Bisa Facebook, Twitter,
Path, terutama Instagram. Lalu perhatikan foto-fotonya. Apakah dia menggunggah
foto bersama lawan jenis? Seperti apa posenya? Kalau mereka berdua berfoto
berdekatan, bergandeng tangan, atau berangkulan, bisa jadi itu pacarnya.
Apalagi kalau ada caption romantis
yang menyertai. Sekarang memang banyak pasangan yang suka memamerkan foto
bersama. Menurut saya itu sah-sah saja. Media sosial memang tempat untuk
merekam kenangan indah—termasuk masa pacaran. Namun harus siap kalau privasinya
terganggu.
Sebetulnya ada hal lain yang lebih
penting. Seandainya putus dengan pacar, foto-foto di media sosial itu mau
diapakan? Dihapus begitu saja? Pasti capek kalau fotonya banyak. Apalagi harus
menanggung malu kalau teman-teman bertanya. Lantas apa sebaiknya dibiarkan?
Bisa-bisa nanti susah move on. Kali
ini saya akan membahas mantan pacar dan serangkaian foto kenangan. Ada orang
yang menghapus foto, tapi ada juga yang tidak. Alasannya pun beragam. Setelah
mengamati diri sendiri dan orang-orang lain, saya dapat kesimpulan kalau ada
empat tipe orang setelah putus. Tiap tipe punya kecenderungan yang beda. Yuk
kita simak!
Photo by Denise Jans on Unsplash |
1. Orang yang malu pada masa lalu. Mereka menghapus foto mantan
tanpa ragu
Kadang orang merasa malu pada masa
lalunya. Mungkin karena dulu pacaran tanpa pikir panjang. Entah untuk main-main
atau betulan serius. Saat pacaran, memang segalanya terasa indah. Pasangan pun
tampak ganteng atau cantik. Tapi bagaimana setelah putus? Semua bisa berubah.
Mendadak dia sadar kalau sang mantan sebenarnya jelek. Atau punya sifat aneh.
Atau memperlakukan dia dengan buruk. Seketika langsung ilfeel. Apalagi kalau semasa pacaran mereka bersikap alay dan
norak. Duh, rasanya ingin menghapus kenangan itu selamanya! Salah satunya
dengan melenyapkan foto-foto mantan. Semua dihapus, tak ada yang disisakan.
Tipe orang ini punya ciri khas yang
jelas. Mereka menghindari komunikasi dengan mantan lewat cara apa pun. Kalau
dikirimi pesan, tak membalas. Kalau ditelepon, tak mengangkat. Apalagi kalau
tak sengaja ketemu langsung—dia akan pura-pura tak melihat. Akhirnya semua
media sosial sang mantan pun diblokir. Ekstrem? Ya, tapi ini tipe ini
benar-benar ada. Saya punya seorang teman yang selalu memblokir mantan
pacarnya. Dia sudah tak mau berurusan lagi dengan mereka. Jadi kalau kita punya
mantan seperti itu, tak usah repot menjalin komunikasi. Sebab tak akan
direspons. Dia malah terganggu dan kita pun kecewa. Lebih baik biarkan saja.
2. Orang yang sedih berkepanjangan. Foto mantan dihapus supaya cepat move on
Ini tipe orang yang sangat menderita
setelah putus. Mungkin karena putusnya tidak baik-baik. Bisa karena
diselingkuhi, diputus sepihak, atau lainnya. Dia pun mengalami patah hati
dahsyat. Tiap hari menangis. Sering kangen mantan. Terjebak dalam penyesalan
dan jutaan kata “seandainya”. Apa mereka langsung menghapus foto mantan?
Mungkin tidak. Saking cintanya, dia akan berusaha mengajak balikan dulu. Untuk
sementara foto-foto mantan tidak dihapus—kan sayang kalau bisa pacaran lagi. Namun
bagaimana kalau balikannya gagal? Dengan berurai air mata, akhirnya semua foto
mantan dihapus. Sebab terlalu menyakitkan untuk dilihat.
Anehnya, kadang dia masih menyimpan
barang pemberian mantan. Entah boneka, kartu ucapan, bahkan tiket bioskop yang
dulu ditonton berdua. Semua barang itu disimpan dengan baik. Saat rindu
melanda, dia akan melihatnya satu per satu. Kadang sambil menangis. Bagaimana
kalau kita punya mantan seperti ini? Beri dia waktu. Jangan langsung
mengajaknya berteman—pasti sulit baginya. Tak perlu mengirimi pesan atau
mengajak bertemu. Sebab, itu akan membuatnya tersiksa dan sulit move on. Beri dia waktu untuk sembuh
sendiri. Setelah bulan-bulan berlalu dan kenangan terhapus, barulah kita bisa
menghubunginya dengan aman.
3. Orang yang santai dan cuek. Foto dihapus atau tidak, bukanlah masalah
Mungkin ini tipe orang kebanyakan.
Setelah putus, dia memang sedih dan terluka. Namun hanya sebentar. Tak butuh
waktu lama untuk move on. Kenapa begitu?
Ada beberapa alasan. Pertama, dia tak terlalu serius saat pacaran. Kedua, dia
langsung dapat pasangan lagi. Ketiga, dia sudah cukup dewasa untuk menghadapi
perpisahan dengan bijak. Masih banyak kemungkinan lainnya. Yang jelas, tipe ini
akan bersikap santai dan cuek. Mungkin dia akan menghapus foto mantan. Sebab tak
ada gunanya lagi disimpan—seperti membuang baju yang sudah kekecilan. Bisa juga
malah tidak menghapus. Bukan karena tak tega, tapi malas saja menghapus satu
per satu. Mantan dianggap sebagai masa lalu yang tak perlu dipermasalahkan.
Tipe ini bersikap lebih luwes. Kadang
bisa berteman atau bahkan bersahabat dengan mantan. Masa pacaran dulu dijadikan
lucu-lucuan. Namun, ada juga yang tak menghubungi mantan lagi. Sebab masa lalu
sudah tak ada prospeknya. Dia lebih memilih mengejar hal baru. Bagaimana kalau
kita punya mantan seperti ini? Mudah saja. Kita tinggal menyesuaikan diri
dengannya. Kalau dia cuek, kita bisa ikut-ikutan cuek. Atau kalau dia memang
penting, kita bisa mencoba menjalin hubungan. Bagus kalau bisa berteman. Putus
pacaran bukan berarti putus segalanya. Kita masih bisa saling memberi manfaat.
4. Orang yang suka seni. Mereka menganggap foto mantan sebagai karya,
jadi tidak dihapus
Inilah tipe terakhir yang cukup
langka. Setelah putus, ada orang yang sedih, cuek, atau marah. Namun mereka
punya satu persamaan: tak ada yang menghapus foto mantan. Kalaupun dihapus,
pasti hanya sebagian. Kenapa begitu? Mungkin karena mereka suka fotografi. Saat
pacaran dulu sering memotret mantan. Hasilnya pun bagus-bagus. Rasanya sayang
untuk dihapus, jadi dibiarkan saja. Ini tak hanya berlaku untuk fotografer.
Semua seniman termasuk—entah penulis, pelukis, penyanyi, atau lainnya. Mereka
cenderung membuat karya saat pacaran. Sebab, jatuh cinta adalah inspirasi yang
dahsyat. Karya yang lahir pun terasa lebih menyentuh.
Bagaimana kalau kita punya mantan
seperti ini? Jangan sampai baper. Tidak menghapus foto bukan berarti belum move on. Dia mempertahankan foto-foto
itu bukan karena kita. Melainkan karena dia menganggapnya sebagai karya yang
berharga. Terserah bagaimana cara kita menanggapinya. Kita boleh mengajak
berteman. Boleh menghindar. Boleh juga bersikap cuek. Semua oke-oke saja asal
tidak mengganggu sang mantan. Yang lebih penting, kita harus merasa nyaman. Tak
perlu memaksakan diri untuk berteman kalau tidak mau. Tak perlu menjauh kalau sebenarnya masih bisa berhubungan
baik. Hadapilah mantan pacar, masa lalu, dan perasaan dengan bijak.
0 comments